Sebenernya udah dari kemaren-kemaren banget pengen nulis ini, tapi ternyata baru kewujud sekarang.
7-8 Desember 2013 aku baru saja mendaki dari Gunung Merbabu. Merbabu adalah salah satu gunung api dengan tinggi 3142 mdpl yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.
Sabtu pagi, sekitar pukul setengah 7 kami mulai mengawali perjalanan untuk menuju ke Kab. Magelang. Saat itu kami berangkat berempat, yaitu aku (Icha), Septhy, Danar, dan Risman. Pukul setengah 9 kami sudah sampai di Base Camp Merbabu. Kami melakukan pendakian melalui jalur Wekas-Kedakan. Menurut "kompas" kami, Risman, ini adalah jalur pendakian dengan rute tercepat.
Kami pun bersiap-siap di Base Camp, saat akan memulai pendakian, ternyata turun hujan dengan cukup deras dan terpaksa kami harus menunggu hingga hujan agak reda.
10.36 WIB kami memulai pendakian, saat itu aku agak ragu apakah aku bisa mendaki Gunung Merbabu atau tidak? apakah aku bisa sampai puncak atau tidak? Gerimis terus turun, kami berhenti di sebuah pondok untuk berteduh, kemudian lanjut lagi, jalan lagi, saat mulai memasuki hutan, jalanan cukup licin dan terjal serta hutannya cukup rimbun. Tak terlalu banyak ditemukan pendaki yang naik ataupun turun saat perjalanan.
Cuaca kurang bersahabat dan aku mulai takut sebenarnya, apalagi aku tidak begitu tahan dengan dingin. Setiap hujan turun kami berhenti dan membuat bifak, hingga beberapa kali hujan deras turun.
Saat hari mulai sudah agak gelap, sudah agak lelah, dan aku mulai berhalusinasi. Ternyata pukul setengah 6 sore kami sudah sampai di pos 2, yaitu dataran dengan luasan cukup yang biasa digunakan pendaki untuk membuat tenda dan disana terdapat mata air.
Ternyata disana cukup banyak ditemukan pendaki dengan tendanya. Saat tenda sudah terpasang kami pun mulai memasak dan pukul 8 malam beranjak untuk tidur. Gak tau berapa suhu saat itu, yang jelas dingin sekali dan aku gak bisa tidur. Sore hari saat mendaki kulihat suhu 4 oC.
Pukul 3 pagi kami bangun dan bersiap untuk mendaki kembali untuk melihat sunrise di puncak Kentheng Songo. Jalanan benar-benar semakin terjal dan sempit. Tinggi pijakan pertama ke pijakan kedua tingginya bisa hampir se-dada. Dan kulihat-lihat ternyata vegetasi tumbuhan dan jalanan yang kami lalui disini hampir mirip dengan saat aku mendaki Gunung Tangkuban Perahu saat aku kelas 3 SMA.
Haus dan beberapa kali sempat berhenti, kulihat ke sisi selatan terlihat lampu-lampu kota bersinar dari kejauhan, sangat indah, dan menjadi penyemangat kala itu. Aku memang suka sekali dengan bukit bintang.
Saat itu, kami tidak bisa melihat sunrise dengan cukup baik karena cuaca yang kurang bersahabat dan kabut tebal. Setengah 7 pagi kami sampai di pertigaan Puncak Syarif, dan disana kami bisa melihat Gunung Andong di depan mata dengan sangat jelas yang latar belakangi dengan Rawa Pening, indah sekali. Kami pun sempat mengabadikan dalam beberapa foto.
Sempat digodain sama Risman, "mau pada lanjut apa engga nih?" Ya lanjut donk :-p " udah nanggung juga tinggal beberapa senti lagi, puncak udah di depan mata :-p
Jalan lagi, lanjut lagi, kabut tebal datang, setelah itu menghilang, kemudian datang lagi, hilang lagi, begitu seterusnya. Angin semakin besar, makin dingin, air terus ga berhenti mengucur dari hidung. Haduh..
Saat hampir mendekati puncak kami malah bertemu dengan kawanan pendaki yang membuat tenda disana, luar biasa memang, ga ada matinya. Sempat ngobrol-ngobrol sebentar ditawari minum kopi. Nikmat rasanya, beda saat aku ngopi dari biasanya hahahaha
Kemudian jalan lagi, jalan yang dilalui semakin mengerikan buat aku, kami harus menyusuri jalan-jalan dengan jurang yang sangat dalam serta penglihatan yang semakin kabur. Haduh, membuat jalan sempoyongan karena agak takut dengan ketinggian. Kemudian kami harus melalui yang namanya "Jalan Setan" haduh ngeri banget memang, luar biasa memang Merbabu buat aku ini, harus berjalan di sebuah tebing dengan kemiringan 90 derajat dan merayap pada tembok. Takut sekali aku.
Dan tak terasa akhirnya pukul setengah 8 pagi aku berhasil menginjakkan kakiku di puncak Gunung Merbabu, rasanya enggak percaya, aku yang cengeng dan pesimis ternyata bisa sampai disini. Kulihat ternyata disana ada batu-batu yang tengahnya terdapat cekungan seperti cowek namun sangat dalam dan berisi air, maka dari itu puncak ini dinamakan Puncak Kentheng Songo.
Selalu kapok kalau naik gunung, tapi ga pernah nyesel kalau sudah sampai di puncak dan selalu bikin nagih. Kalau Risman bilang katanya, "Naik gunung itu yang penting perjalanannya, puncak adalah bonus". Jempol dehh buat Risman!!!
Dari ketinggian 3142 mdpl aku bisa melihat Gunung Merapi di sisi utara dengan sangat jelas, kemudia bergeser lagi ke sebelah barat ada Gunung Andong dengan latar belakangnya Rawa Pening, kemudian jika ditarik garis lurus lagi kita juga bisa melihat Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran. Kemudian bergeser lagi, kita bisa melihat Gunung Sumbing yang tinggi menjulang dengan puncaknya yang sangat tinggi dan indah, benar-benar sangat menantang untuk didaki, berderet lagi Gunung Sindoro dan Gunung Slamet. Aku juga bisa melihat hamparan sabana yang sangat luas dari sini. Kerennn! Tidak ada hentinya aku menatap ke sekeliling, ingin benar-benar menikmati selama disini. Aku juga membuat video khusus saat berada di puncak ini khusus untuk seseorang, nanti akan kutunjukkan.
Kurang lebih satu jam berada di puncak, kemudian kami turun gunung lagi, mengepack barang-barang lagi di pos 2 dan turun gunung lagi, basah-basahan lagi, hujan-hujanan lagi. Tapi No Worries, itu semua terbayar dengan semua pemandangan yang didapat. 2,5 jam turun dari pos 2, dan setengah 5 sore sudah sampai kembali di Base Camp.
Hujan turun lagi, kabut tebal lagi, tapi No Worries, aku selalu suka dengan hujan.. dan aku juga suka dengan perjalanan ini...
Terima kasih Risman, terima kasih Danar, terima kasih Septhy, next time kita jalan-jalan bareng lagi.
See ya Gunung Merbabu, thanks for all.
*Oya, ini juga berarti genap 11x nya Risman ke Gunung Merbabu, luar biasa memang! :-D
*Oya, ini juga berarti genap 11x nya Risman ke Gunung Merbabu, luar biasa memang! :-D
Ditulis tepat saat Mountain Day
Semarang, Rabu 11-12-13, 19.55 WIB @Kontrakan Ceria :-)
mantap ca,, yok coba gunung yg lainnya ca
BalasHapusnyok Jul, ayok ah. ntar kalo dah kagak musim ujan ye
BalasHapus